Sabtu, 15 Agustus 2009

BACK TO NATURE

Siswa SD tahu bahwa salah satu sifat air, mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Soal air, Gesang melantunkan air mengalir sampai jauh dalam lagu Bengawan Solo. Dan warga di daerah yang menjadi langganan kekurangan air saat kemarau mengeluhkan tidak bisa cebok, dan ketika menjadi langganan banjir tidak bisa berak. Sementara itu bencana longsor mengintip dari balik bukit yang minim vegetasi di kala musim penghujan.

Tetapi kita tak pernah peduli akan sifat air itu dan kita seolah antipati terhadap kejadian yang bisa mengintai manusia karena persoalan air. Kita selalu dan terlalu menuntut jika sudah kejadian banjir menghadang dan tanah longsor menggelontor.

Air sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Seperti halnya api yang bisa membakar segala sesuatu, air bisa berubah menjadi bencana bila tidak dapat dikendalikan. Pengendalian air pun tidak bisa dilakukan dengan penentuan volume air yang dicurahkan oleh awan ketika hujan. Dan kita harus sadar bahwa air memiliki dua sisi, sisi malaikat dan sisi iblis. Namun jangan salahkan air jika kita sebagai manusia dihadapkan pada sisi iblisnya.

Bencana memang tidak bisa diprediksikan, tetapi jika terus-menerus menjadi bencana tahunan, alangkah bodohnya manusia. Kenapa kita tidak bisa belajar dari pengalaman dan pengetahuan?

Seruan “back to nature” perlu dipekikkan kembali. Karena kita sudah lupa akan sifat-sifat alam, khususnya akan sifat air. Kita sudah tidak mau tahu, ketika saluran air disumbat maka air akan meluber mencari “jalan liar” menuju tempat yang lebih rendah padahal bukan tempat semestinya. Demikian juga dengan longsor yang disebabkan hutan yang digunduli, pohon-pohon dibabat liar. Oleh karena itu dalam penanganan bencana alam, seperti banjir dan longsor, hukum alamlah yang harus dikedepankan.

Hal ini perlu diterapkan dalam penataan wilayah oleh pemerintah harus berwawawasan lingkungan. Dan sebagai warga negara yang baik, menjaga lingkungan dengan melakukan hal-hal sederhana yang dapat meminimalisir bencana banjir dan longsor, seperti membuang sampah pada tempatnya dan melakukan penataan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya adalah suatu keharusan.

Tidak ada komentar: